Parlemen Mesir Kecam Penyerangan Israel  Terhadap Warga Al-Quds  dan Masjid Al-Aqsa

Komite Urusan Arab, Parlemen Mesir mengecam keras tindakan brutal dan rasis yang dilakukan Israel terhdap warga Palestina di kota suci Al-Quds yang diduduki

BY Edited Sun,09 May 2021,02:02 PM

Kairo, SPNA – Komite Urusan Arab, Parlemen Mesir mengecam keras tindakan brutal dan rasis yang dilakukan Israel terhdap warga Palestina di kota suci Al-Quds yang diduduki.

Dilansir Masrawy, Minggu (09/05) Parlemen Mesir menyerukan parlemen internasional dan seluruh lembaga kemanusiaan menghentikan pelanggaran yang dilakukan Israel demi mewujudkan perdamaian dan keamanan.

Mereka juga menyatakan dukungan penuh kepada warga Palestina di lingkungan Syaikh Jarrah dan seluruh wilayah Al-Quds yang memperjuangkan keadilan melawan serangan brutal Israel.

Dilansir Sputnik, pasukan pendudukan Israel (IDF) mendobrak masuk ke Masjid Al-Aqsa lalu menyerang warga Palestina yang sedang beribadah dengan gas air mata.

Saksi menjelaskan kepada Sputnik bahwa pasukan Israel mendobrak masuk ke Masjid Al-Qibli lalu memaksa warga untuk meniggalkan Masjid sebelum akhirnya menutup pintu Masjid.

Aksi bentrok juga meletus di gerbang Al-Aqsa melibatkan remaja Palestina dan pasukan Israel. Beberapa warga ditangkap.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan setidaknya 178 warga luka-luka dalam penyerangan di Al-Aqsa dan Syaikh Jarrah.

Israel juga membubarkan aktivitas buka bersama di Masjid Al-Aqsa dan berujung kepada bentrok. Buka bersama di Al-Aqsa digelar sebagai bentuk solidaritas untuk warga Syakh Jarrah yang terancam digusur.

Mahkamah Israel menetapkan keputusan penggusuran sejumlah warga Palestina di Syaikh Jarrah yang tinggal disana sejak tahun 1956. Keputusan tersebut dibangun atas klaim organisasi permukiman Israel bahwa Syaikh Jarrah adalah milik Yahudi sebelum tahun 1948.

(T.RS/S:Masrawy)

leave a reply
Posting terakhir

Al-Hariri Kecam Penyerangan di Prancis: Terorisme Tidak Punya Agama

Dalam sebuah tweet di Twitter ia menuliskan: "Saya mengutuk keras dan mengecam serangan kriminal keji terhadap Gereja Notre Dame di Nice, Prancis. Terorisme tidak memiliki agama, dan semua Muslim hendaklah menolak tindakan kriminal yang tiada hubungannya sama sekali dengan Islam dan Nabi pembawa risalah cinta,...”